FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Polemik seputar pernyataan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta nomor urut 1 Suswono mengenai janda kaya yang menikahi pemuda pengangguran, terus menjadi topik pembicaraan hangat. Hal ini terutama ketika pernyataan tersebut dikaitkan dengan Rasulullah Saw.
Menanggapi polemik tersebut, Ketua Umum Dewan Adat Bamus Betawi, Muhammad Rifqi yang akrab disapa Eki Pitung turut angkat bicara. Dia menilai bahwa tidak ada yang salah dengan pernyataan Politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut. Eki juga menyayangkan pihak-pihak yang tidak memahami sepenuhnya apa yang disampaikan oleh Suswono.
“Evaluasi saya dari videonya, tidak ada maksud implisit bahwa Pak Suswono menyamakan Rasulullah dengan pengangguran, itu tidak terdapat dalam pernyataannya,” kata Eki saat dihubungi pada Selasa (29/10).
Oleh karena itu, Eki berpendapat bahwa mengangkat pernyataan Suswono ke ranah hukum terlalu berlebihan. Dia menjelaskan bahwa pernyataan tersebut tidak dapat disamakan dengan kasus SARA pada Pilgub Jakarta 2017 yang lalu.
“Ini berbeda, sekarang sedang ditarik ke kasus 2017, masa Ahok, ditarik-tarik ke situ, ini kan politik. Jadi menurut saya, hal ini terlalu berlebihan dan tidak perlu dibuat sensasinya. Ada provokatornya sebenarnya. Memandang bahwa ini merupakan pelecehan terhadap agama terlalu cepat,” ujar Eki.
Eki yakin bahwa laporan yang diajukan oleh pihak-pihak tertentu kepada kepolisian mengenai pernyataan Suswono akan ditolak. Menurutnya, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Suswono secara implisit menghina Nabi Muhammad SAW dengan menyebutnya sebagai pengangguran.
“Saya yakin bahwa orang-orang yang melaporkan ke polisi akan ditolak, mengapa? Karena tidak ada buktinya. Di mana pelecehannya? Karena ini tafsir. Hukum tidak boleh disimpulkan secara tafsir,” ungkapnya.