Kedatangan penonton ke stadion memberikan dampak positif tidak hanya bagi klub kesayangan yang bertanding, tetapi juga bagi para pelaku UMKM di sekitar stadion. Kehadiran ribuan penonton bisa menciptakan peluang ekonomi besar bagi berbagai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) seperti pedagang makanan, minuman, souvenir, dan penyedia jasa parkir.
Saat penonton mengunjungi stadion, mereka akan membeli makanan dan minuman dari pedagang kaki lima atau warung di sekitar. UMKM lain yang menyediakan barang-barang seperti jersey, aksesoris klub, hingga merchandise tim juga ikut diuntungkan. Peningkatan ini secara langsung dapat meningkatkan perputaran ekonomi lokal. Penyelenggaraan pertandingan sepak bola besar bisa mendorong kenaikan pendapatan harian para pelaku usaha kecil di sekitar area pertandingan, apalagi jika pertandingan tersebut dihadiri oleh banyak penonton.
Aceng (42), salah satu penjual gorengan di sekitar Stadion Si Jalak Harupat mengatakan, dengan adanya kompetisi BRI Liga 1, dagangannya menjadi semakin laku.
“Acara ini membantu perekonomian, dengan adanya pertandingan dagangan saya jadi lumayan penjualannya, meningkat dua kali lipat. Kalau tidak ada pertandingan BRI Liga 1, biasanya sepi sehari-harinya,” ujarnya.
Siti (38 tahun) penjual makanan di area luar Stadion Si Jalak Harupat juga mengungkapkan respons positifnya.
“Dengan adanya BRI Liga 1, jualan saya jadi laris. Mudah-mudahan banyak yang beli dagangan saya. Selain itu, mudah-mudahan ke depannya akan terus ada pertandingan-pertandingan bola lainnya,” ujarnya.
Aceng dan Siti pun berharap, BRI Liga 1 akan terus berlanjut sampai ke musim-musim yang selanjutnya.
Menurut survei dari LPEM Universitas Indonesia tahun 2020, perputaran ekonomi dari kompetisi Liga 1 diproyeksikan dapat menciptakan perputaran uang antara Rp 2,7 hingga Rp 3 triliun dalam satu tahun. Namun, berdasarkan dari hasil riset terbaru yang dilakukan oleh BRI Research Institute yang dirilis pada Juli 2024, penyelenggaraan BRI Liga 1 berpotensi menciptakan perputaran uang (output ekonomi) yang jauh lebih besar bagi perekonomian Indonesia, yakni mencapai sekitar Rp10,42 Triliun dan dari perputaran uang tersebut, dapat tercipta nilai tambah ekonomi (PDB) sebesar Rp5,93 triliun.
Selain itu terdapat tambahan pendapatan rumah tangga pekerja sebesar Rp2,27 triliun, potensi pendapatan pajak tidak langsung bagi pemerintah sebesar Rp866 miliar serta penciptaan kesempatan kerja sekitar 45 ribu orang.
Wakil Direktur Utama BRI Catur mengatakan sepak bola masih menjadi olahraga rakyat yang paling digemari di Indonesia bahkan Dunia
“Berdasarkan hasil riset tersebut, kompetisi BRI Liga 1 musim 2024-2025 kami proyeksikan juga akan memberikan dampak positif secara ekonomi bagi stakeholder utamanya untuk menghidupkan mata rantai ekonomi kerakyatan dan meningkatkan pendapatan pelaku UMKM,” jelas Catur.
Partisipasi BRI sebagai sponsor utama Liga 1 dalam 3 tahun ke belakang telah berdampak positif terhadap peningkatan awareness masyarakat terhadap brand korporat BRI dan juga brand produk BRI khususnya BRImo.
Menurut riset yang diselenggarakan oleh BRI Research Institute, terdapat peningkatan awareness dari tahun ke tahun, di mana tahun 2021 hanya terdapat 79% penonton yang tahu BRI menjadi sponsor utama, namun pada tahun 2022 meningkat menjadi 98,6%, dan pada tahun 2023 lalu awareness masyarakat terhadap BRI Liga 1 telah mencapai 100%.