Pelatih berusia 42 tahun tersebut juga mengatakan bahwa seharusnya para pemain tidak pernah terpengaruh oleh teror suporter lawan.
Ketika memasuki lapangan, suara-suara dari atas tribun seharusnya dianggap remeh. Kata-kata kasar yang dilontarkan hanya akan memicu emosi para pemain. Jika hal tersebut terjadi, maka permainan mereka akan terganggu dan juga keseluruhan tim.
“Ketika kalian berada di lapangan, fokuslah pada pertandingan. Sebenarnya kalian tidak begitu mendengar suara-suara suporter. Karena fokus kalian adalah pada pertandingan. Itulah yang terjadi, kami hanya fokus pada pertandingan karena itulah yang paling penting,” tegasnya.
