Kehadiran Toyota Hilux Rangga sepertinya memang sudah banyak ditunggu oleh masyarakat Indonesia. Wajar saja mengingat ada beberapa daya tarik dari mobil yang dipersiapkan untuk segmen kendaraan komersial itu. Perata, Hilux Rangga dianggap membawa kembali legenda Toyota Kijang Pick Up yang memang sudah begitu melekat di publik Tanah Air. Dan sayangnya, hingga kini Toyota tak pernah lagi memproduksi Kijang dalam bentuk pick up. Sehingga diharapkan Hilux Rangga dapat memuaskan dahaga kerinduan akan Kijang pick up tersebut. Kemudian Hilux Rangga juga dipastikan pakai mesin yang serupa dengan apa yang sudah diterapkan Toyota Indonesia pada Innova Reborn maupun Fortuner. Sehingga masyarakat kita sudah paham betul bagaimana durabilitas dan perawatan dari mesin-mesin ini. Banyaknya pihak yang menunggu kehadiran Toyota Hilux Rangga terlihat dari respon yang cukup besar ketika ada berita mengenai mobil pick up ini. Satu diantaranya ketika beredar gambar sosok Toyota Hilux Rangga yang menggunakan livery Mikrotrans. Sebagai informasi, livery yang sama ini juga dipakai sebagai armada JakLingko di wilayah Jakarta. Namun saat ini mayoritas armada JakLingko menggunakan unit Suzuki Carry, yang sudah bekerja sama dengan pihak karoseri. Apakah nantinya Hilux Rangga akan menggantikan Carry sebagai armada angkot di wilayah Jakarta? Tentu saja kita belum bisa memastikan hal tersebut. Yang pasti, viralnya foto-foto Hilux Rangga jadi angkot JakLingko ini pun berhasil menjadi berita dengan pembaca terbanyak berdasarkan Top 5 Artikel Autofun selama sepekan ke belakang. Selain mengenai Hilux Rangga, seperti biasa, Top 5 Artikel Autofun juga selalu diisi informasi-informasi Buying Guide seputar mobil bekas, terutama Motuba (Mobil tua bangka). Misalnya ada Daihatsu Charmant yang diubah jadi Toyota AE86, Suzuki Baleno Millenium yang kini harganya makin menarik, hingga Toyota Vios Gen 1 yang dianggap sebagai sedan terkuat di Indonesia. Baca juga: Top 5 Artikel Autofun Sepekan: Suzuki Jimny Caribian yang Tiba-tiba Viral Hingga Kehadiran Toyota Veloz Hybrid Semakin Dekat Biar lebih jelas apa saja Top 5 Artikel Autofun Indonesia periode 7-13 Oktober 2024. 1. Toyota Hilux Rangga Akan Dipakai Jadi Angkot JakLingko Gantikan Carry? Jadi angkot Mikrotrans Sebagai kendaraan komersial jenis single cab muatan ringan yang ditempatkan di bawah Toyota Hilux Rangga mewarisi DNA Toyota Kijang yang terkenal tangguh. Selain memiliki durabilitas tinggi, mobil losbak ini juga menawarkan kenyamanan berkendara yang tidak bisa dijumpai di pesaing sekelasnya. Kenyamanan turut ditawarkan pada mobil ini lantaran Hilux Rangga juga ditujukan untuk anak muda yang gemar bisnis, serta suka melakukan camping dengan menjadikannya camper van. Dibangun di atas platform IMV (Innovative International Multi-Purpose Vehicle), untuk model yang ditawarkan Hilux Rangga nantinya hadir dalam varian bensin 2.0 Standar, bensin 2.0 High, diesel 2.4 Standar, diesel 2.4 High, dan varian tertinggi diesel 2.4 High A/T. Tidak hanya model pick up, Hilux Rangga juga dijual dalam kondisi cabin chassis. Model cabin chassis atau tanpa bak belakang ini nantinya bisa disesuaikan oleh pemilik untuk dijadikan sebagai mobil box, camper van, atau jenis model kendaraan lain menyesuaikan kebutuhan melalui bengkel body builder. Mewarisi DNA Kijang, Hilux Rangga juga bakal dijadikan sebagai angkot (angkutan kota). Ini terlihat dari foto yang beredar di jagat maya, dimana Hilux Rangga dengan bodi minibus garapan karoseri tampil lengkap menggunakan livery Mikrotrans. “Info seliweran itu kerjasama dengan PT TAM melalui vendor KWK dan APB. Estimasi biaya total bisa tembus Rp 300 jutaan untuk mobil berikut karoserinya,” ujar salah satu tenaga penjual Toyota. Jika melihat ke belakang, sejak era 70-an Toyota Kijang banyak digunakan sebagai angkot bahkan beberapa masih dipakai hingga saat ini. Model yang digunakan mulai dari Kijang buaya, Kijang doyok, Kijang super, hingga Kijang kapsul. Namun saat ini angkot Microtrans yang juga termasuk JakLingko, mayoritas menggunakan unit Suzuki Carry. Apakah kehadiran Hilux Rangga juga akan menggantikan Carry? 2. Daihatsu Charmant Dimodifikasi Jadi Toyota AE86 Siapa sangka, aslinya ini adalah mobil Daihatsu Charmant Berbagai aliran modifikasi mobil ditampilkan di IMX 2024 mulai dari yang simpel hingga ekstrim sekalipun. Mobil modifikasi dengan dilakukan banyak ubahan yang dipamerkan dalam gelaran IMX kali ini salah satunya adalah Daihatsu Charmant yang disulap menjadi modifikasi Toyota AE86. AE86 merupakan salah satu mobil legendaris Jepang yang memiliki nama lengkap Toyota Corolla Sprinter Trueno serta nama lain Levin AE86. Mobil ini menjadi dambaan pecinta otomotif di berbagai belahan dunia, salah satunya Indonesia. Toyota AE86 pertama kali diluncurkan di Jepang pada pada 1983. Diproduksi hingga 1987, kehadirannya sekaligus sebagai penanda generasi kelima Corolla yang diproduksi. Secara bentuk AE86 hadir dalam dua model, yakni coupe dan hatchback. Begitupun pada lampu utama ada yang menggunakan model konvensional serta pop-up, yang menjadi ikoniknya. Pecinta manga dan anime Jepang yang juga menyukai otomotif pasti tidak asing dengan mobil ini. Mobil yang identik dengan aksi drifting dalam serial anime Jepang ‘Initial D’ ini digunakan Takumi Fujiwara untuk membantu ayahnya mengantar tahu pesanan ke konsumen. Dalam perjalanannya dirinya banyak menunjukan aksi drifting yang memukau dengan AE86 miliknya tersebut. Mobil yang terlahir untuk aksi drifting ini bahkan menjadi ikon dalam budaya populer. Kembali ke Toyota AE86 convert yang ada di IMX kali ini, mobil ini dibangun berdasarkan Daihatsu Charmant lansiran 1987. Riza Numansyah, selaku owner mobil ini menyebutkan bahwa pembuatan AE86 menggunakan Charmant awalnya merupakan coba-coba. “Sebenarnya mobil ini mobil pertama project uji coba dan pas dilihat hasilnya kok kelihatan lucu dan di luar ekspektasi mirip dengan aslinya. Lalu cobalah di showing dan banyak yang suka,” ujarnya kepada Autofun Indonesia saat ditemui di IMX 2024. Lebih lanjut ia menyatakan, mobilnya sempat menjadi pembicaraan orang Jepang. “Sempat dibahas sama orang Jepang di forum, tapi saya gak ngerti karena pakai bahasa Jepang dan dia bahasnya pakai blueprint,” ucapnya. Seperti apa modifikasi Daihatsu Charmant ini dan berapa biaya yang dihabiskan? Klik disini untuk informasi detilnya. 3. Kelebihan dan Kekurangan Suzuki Baleno Millenium, Harga Makin Murah Gimana Suku Cadangnya? Desainnya masih bisa diterima hingga kini Kelebihan dan kekurangan Suzuki Baleno Millenium wajib diperhatikan untuk kalian yang hendak membeli mobil ini lantaran harga bekasnya kini sangat terjangkau. Bagaimana tidak, mengutip dari beberapa situs jual beli mobil bekas termasuk Mobil123.com, harga Suzuki Baleno Millenium bekas kini sudah ada mulai dari Rp 38 jutaan sampai Rp50 jutaan. Padahal mobil ini memiliki sederet daya tarik yang tak kalah menarik dibanding sedan ukuran compact saat ini. Kalau mau sedikit kilas balik kehadirannya di Indonesia, Sosok Suzuki Baleno Millenium sejatinya merupakan varian facelift dari Suzuki Baleno sedan yang telah diluncurkan Suzuki di Tanah Air tahun 1999 dan diproduksi hingga 2002. Untuk kalian ketahui, generasi pertama Baleno sendiri punya ciri khas lampu pipih sebagai mobil perkotaan jenis sedan kompak pesaing utama Honda City dan Toyota Corolla. Punya tampilan yang tak kalah menarik dari rivalnya, Suzuki Baleno Millenium hingga kini punya pamor yang cukup populer. Selain karena tampilannya, mobil ini cukup digandrungi masyarakat Tanah Air karena perawatannya juga tak terlalu memusingkan. Jika kalian tertarik membeli untuk digunakan sebagai mobil keluarga ataupun kendaraan sehari-hari, simak dulu beberapa kelebihan dan kekurangan Suzuki Baleno Millenium klik artikel selengkapnya disini. 4. Kelebihan dan Kelemahan Mazda Biante Bekas, MPV JDM yang Harganya Kini Setara LCGC MPV semewah ini harganya sudah setara LCGC Nama Mazda Biante mungkin tidak setenar Toyota Voxy, Alphard, atau Nissan Serena. Padahal MPV boxy ini hadir dengan fitur yang cukup komplit, serupa dengan unit yang dijual di Jepang. Agak disayangkan karena perjalanan Mazda Biante pada segmen High MPV di Indonesia, memang cukup singkat yaitu dari 2012 sampai tahun 2018. Tetapi kalau melihat sejarah aslinya di Negeri Sakura, Biante tercatat pertama kali diperkenalkan pada tahun 2008. Di sana, Biante hadir dengan lima varian tipe, yaitu 20S, 20CS, 23S, 20C serta Granz. Biante ini membawa cita rasa khas Japanese Domestic Market alias JDM yang desainnya berani dan atraktif. Desainnya agresif dengan banyak garis tegas yang mengalir sesuai bahasa desain Nagare. Tetapi bahasa desain Nagare sudah ditinggalkan oleh Mazda untuk lini produk mereka. Saat ini, desain yang diterapkan pada mobil-mobil baru Mazda adalah KODO. Mobil tersebut juga membawa sejumlah fitur yang bisa dibilang terbaik di kelasnya pada masa itu. Seperti penggunaan lampu LED untuk bagian belakang, keberadaan fitur i-Stop yang memungkinkan mesin berhenti bekerja sementara saat pengemudi menginjak pedal rem di lampu merah, serta disematkannya filter AC Nanoe dari Panasonic. Namun tepat di Februari 2016, Mazda Motor Corporation mengumumkan tidak lagi mengembangkan dan memproduksi Biante. Mobil ini pun terakhir dipasarkan pada tahun 2018 dan kini Biante hanya tersedia unit bekasnya saja di pasaran. Untuk market di Indonesia, Biante memiliki dua varian, satu varian adalah Biante dan satu varian lagi adalah Biante Skyactiv. Setelah berusia hampir satu dekade, apakah Mazda Biante bekas ini tetap menarik untuk dibeli? Sebelum jauh membahas hal tersebut, kita bandingkan dulu kisaran harga Biante bekas ini. Di pasaran,…