Terus berupaya melestarikan lingkungan merupakan langkah yang wajib dilakukan oleh setiap masyarakat saat ini. Untuk itu, semua pihak perlu menggalakkan kegiatan pelestarian lingkungan agar generasi penerus bangsa dapat menikmati keindahan Indonesia. Hal ini juga menjadi semangat yang terus dijalankan oleh PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) melalui Program Rehabilitasi Mangrove yang telah dimulai sejak tahun 2022.
Melalui kerjasama dengan Entitas Anak MPM Honda Jatim di Jawa Timur dan NTT, program ini dilaksanakan di Muara Sungai Kali Terang, Desa Golo Sepang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Pada tahun ini, sebanyak 30.000 bibit mangrove telah ditanam di lahan seluas 3 hektar, sehingga total sudah ada 60.000 bibit mangrove yang berhasil ditanam di lahan seluas 6 hektar di area konservasi mangrove MPM di NTT.
“MPM berkomitmen kuat untuk terus berkontribusi pada pelestarian lingkungan melalui program penanaman mangrove. Ini adalah langkah konkret kami untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung keberlanjutan lingkungan hidup,” ujar Beatrice Kartika, Group CFO MPMX.
Program rehabilitasi mangrove ini diinisiasi oleh MPMX melalui berbagai tahapan untuk memastikan bahwa lokasi dan penerima manfaat adalah target yang tepat bagi program ini. Melalui program ini, masyarakat lokal diberdayakan untuk ikut serta dalam budidaya mangrove sehingga mereka mulai merasakan dampak positifnya dan dapat meningkatkan perekonomian lokal.
Selain itu, MPM juga mengingatkan pentingnya prediksi bahaya di jalan raya. Kecelakaan lalu lintas sering terjadi akibat kelalaian pengemudi, oleh karena itu para pengemudi perlu memahami prediksi bahaya yang mungkin terjadi di jalan dan bagaimana cara mengatasinya. Prediksi bahaya membantu pengemudi tetap waspada terhadap situasi di jalan raya untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Ada tiga jenis prediksi bahaya di jalan raya, yaitu potensi bahaya yang terlihat tanpa perlu diprediksi, prediksi bahaya yang menarik perhatian, dan potensi bahaya yang butuh prediksi tinggi. Selain itu, potensi kecelakaan di jalan raya juga bisa timbul dari manusia sebagai pengendara, kendaraan itu sendiri, dan faktor lingkungan sekitar.
Program pelestarian lingkungan dan keselamatan di jalan raya merupakan upaya konkret yang dilakukan oleh MPM untuk menciptakan lingkungan yang lestari dan berkendara yang aman. Dengan kerjasama semua pihak, diharapkan lingkungan kita dapat terus terjaga dan generasi mendatang dapat menikmati keindahan alam Indonesia.