Teknologi SHVS (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki) yang ditanamkan pada beberapa produk mobil Suzuki di Indonesia membawa berbagai keuntungan bagi pengguna.
Turut serta dalam meramaikan acara GIIAS 2024 melalui booth Suzuki Indonesia yang terletak di Hall 8C ICE BSD, Tangerang, Banten, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memperlihatkan tiga produk andalannya yang mengusung teknologi SHVS, yaitu; Suzuki Ertiga Hybrid, XL7 Hybrid, dan Grand Vitara Hybrid.
Sebagai informasi, ketiganya menggunakan sistem Mild Hybrid. Teknologi ini memungkinkan mobil Suzuki menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan dengan penggunaan BBM yang lebih hemat 5-10%.
SHVS adalah sistem hibrida ringan yang menggabungkan mesin pembakaran dalam dengan generator starter terintegrasi dan baterai lithium-ion.
Teknologi ini dirancang untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar dan mengurangi konsumsi saat tidak diperlukan, sehingga memberikan efisiensi dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
SHVS ini adalah kombinasi antara mesin pembakaran dalam dengan generator starter terintegrasi (ISG) dan baterai lithium-ion.
ISG berfungsi ganda sebagai alternator dan motor listrik, yang memberikan tenaga tambahan pada saat tertentu untuk membantu pergerakan crankshaft agar lebih mudah berputar.
ISG merupakan pengembangan teknologi pertama yang dilakukan Suzuki untuk menciptakan kendaraan yang irit dan terjangkau.
Di sisi lain, baterai lithium-ion digunakan untuk menyimpan energi yang dihasilkan oleh ISG dan digunakan saat mesin membutuhkan tenaga tambahan. Dengan demikian, teknologi SHVS dirancang untuk bekerja optimal dalam berbagai kondisi.
Contohnya, dalam kondisi berhenti, sistem ini secara otomatis mematikan mesin namun sistem kelistrikan tetap hidup. Ini merupakan salah satu cara kerja SHVS untuk mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang.
Selain itu, teknologi SHVS juga dilengkapi dengan fitur regenerasi pengereman. Saat mobil melambat, ISG berfungsi sebagai generator dan mengubah energi kinetik menjadi energi listrik.
Energi ini kemudian disimpan dalam baterai lithium-ion. Hal ini membantu mengisi ulang baterai dan mengurangi beban pada mesin.
Baca juga: Suzuki eVX Concept Calon Mobil Listrik Pertama Buat Indonesia, Muncul Tahun Depan?
Teknologi SHVS Mild Hybrid pada Mobil Suzuki Lebih Mudah dan Murah dalam Perawatan
Dibandingkan dengan mobil hybrid pada umumnya, teknologi SHVS Mild Hybrid pada kendaraan Suzuki di Indonesia memiliki tingkat elektrifikasi yang lebih rendah.
Mesin listrik pada kendaraan ini berperan sebagai motor starter-generator dan tidak dapat menggerakkan mobil sendiri.
Dengan demikian, tidak ada mode listrik murni, dan baterainya lebih kecil sehingga lebih kompak dan mudah dalam perawatan.
Pada mobil yang menggunakan teknologi hybrid kuat (strong hybrid), motor listrik digunakan untuk menggerakkan mobil sehingga memerlukan perawatan dan perbaikan yang lebih mahal jika mengalami kerusakan.
Sementara itu, hybrid ringan (mild hybrid) hanya menggunakan alternator dengan ISG yang membantu mesin konvensional dalam pergerakannya, sehingga perawatannya lebih ringan dan biaya lebih terjangkau.
Keuntungan lain dari teknologi Mild Hybrid pada mobil Suzuki adalah bobotnya yang lebih ringan terutama dalam hal perawatan dan biaya perawatan yang lebih murah karena menggunakan baterai yang lebih kecil dan aki konvensional dengan harga yang terjangkau.
Untuk perawatannya, pemilik hanya perlu memantau kondisi aki secara berkala dan sistem pendinginan mesin.
Suzuki Ertiga Hybrid Menggunakan Baterai Lebih Besar
Jika sebelumnya menggunakan baterai 12V dengan 6Ah, kini Suzuki Ertiga Hybrid menggunakan baterai 12V dengan 10Ah seperti yang digunakan pada XL7 Hybrid.
Penggunaan baterai dengan spesifikasi yang lebih besar secara teknis akan membuat mobil lebih hemat bahan bakar.
Mobil ini dilengkapi dengan mesin bensin K15B 4-silinder segaris DOHC 16 valve multipoint injection berkapasitas 1.462 cc. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 104,7 PS di 6.000 rpm dengan torsi 138 Nm pada putaran 4.400 rpm.
Mesin yang tahan lama ini dipasangkan dengan transmisi manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan yang kemudian disalurkan ke roda depan.
Berbeda dengan pesaing-pesaing terdekatnya yang menggunakan teknologi CVT, transmisi matic yang digunakan Ertiga Hybrid menggunakan teknologi torque converter konvensional. Transmisi ini lebih kokoh dan perawatannya lebih mudah dan murah.
Baca juga: Harga Suzuki Ignis Bekas Sekarang Cuma Segini, Enak Dipakai Harian dan Liburan
Suzuki XL7 Hybrid Hadir dengan Berbagai Fitur Canggih
Saat ini, Suzuki XL7 Hybrid tipe Alpha dilengkapi dengan Smart E-Mirror dengan teknologi layar sentuh. Dengan fitur ini, pengaturan fitur yang ada dalamnya menjadi lebih mudah.
Sebagai pengganti spion tengah, Smart E-Mirror berfungsi sebagai kaca spion digital yang dilengkapi dengan dua kamera baik di tengah maupun di belakang.
Keunggulan lain dari spion dengan Smart E-Mirror pada mobil ini adalah dapat digunakan sebagai dashcam. Dengan fitur ini, pemilik tidak perlu menambahkan dashcam jika ingin merekam kejadian di luar secara real time.
Pada tipe Beta MT dan Alpha MT, kedua varian ini dilengkapi dengan Gear Shift Indicator (GSI) pada panel instrumen yang menampilkan angka transmisi yang sedang digunakan. Selain itu, sistem informasi seputar berkendara juga mendapat MID (Multi Information Display) dengan tampilan yang modern dan informatif.
Seperti Ertiga Hybrid, XL7 Hybrid dengan teknologi SHVS mengandalkan dua komponen utama yaitu ISG (Integrated Starter Generator) dan baterai lithium-ion berdaya 12V dengan kuat arus 10Ah.
Sistem SHVS ini dipadukan dengan mesin K15B. Mesin ini sama dengan yang digunakan pada model sebelumnya atau yang juga digunakan oleh Ertiga Hybrid.
Dengan kapasitas 1.462 cc dan konfigurasi 4-silinder segaris DOHC VVT multipoint injection, mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 104,7 PS di 6.000 rpm dan torsi 138 Nm pada putaran 4.400 rpm.
Pada varian manual, mobil ini dilengkapi transmisi manual 5-percepatan, dan transmisi otomatis 4-percepatan torque converter untuk model matic.
Suzuki Grand Vitara Menggunakan Mesin K15C dengan Baterai 12V 6Ah
Suzuki Grand Vitara Hybrid untuk pasar Indonesia hadir dalam varian GL dan GX. SUV kompak 5-seater ini menggunakan mesin K15C 1.462 cc 4-silinder segaris DOHC dengan teknologi multi-point injection Dual Jet yang mampu menghasilkan tenaga 103,06 PS di 6.000 rpm dan torsi 136,8 Nm pada 4.400 rpm.
Mesin ini dipasangkan dengan transmisi otomatis 6-percepatan. Teknologi SHVS pada mobil ini dapat meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar dengan menggunakan baterai lithium-ion berdaya 12V 6Ah untuk menyimpan tenaga yang dihasilkan oleh ISG dan digunakan saat mesin memerlukan tenaga tambahan.
Grand Vitara Hybrid dilengkapi dengan 6 airbag yang tersebar di bagian depan, samping, dan jendela. Selain itu, seatbelt sudah dilengkapi dengan teknologi Pretensioner dan Force Limiter di bagian depan.
Untuk sistem pengereman, mobil ini menggunakan rem cakram di semua roda dengan fitur tambahan ABS (Anti-lock Braking System), BA (Brake Assist), dan EBD (Electronic Brake-force Distribution).
Selain itu, fitur keselamatan lain yang terdapat pada mobil ini meliputi ESP (Electronic Stability Program), ISOFIX, Hill Hold Control, kamera 360 derajat, kamera parkir belakang, serta sensor parkir yang memudahkan pengemudi dalam melihat situasi sekitar mobil.
Untuk keamanan berkendara, kedua model ini dilengkapi dengan alarm keamanan dan immobilizer yang mengurangi risiko pencurian.
Baca juga: Setelah S-Presso, Suzuki Cappuccino Terbaru Segera Dirilis