Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyatakan perlunya upaya lebih keras untuk mewujudkan Presidential Club seperti yang diusulkan oleh Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto.
“Tentang Presidential Club, saya rasa itu merupakan ide yang bagus, tetapi untuk mewujudkannya diperlukan upaya yang lebih besar dan lebih keras,” kata Wapres dalam keterangannya setelah menghadiri acara halal bihalal Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Selasa.
Meskipun demikian, Wapres tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai upaya keras apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan Presidential Club tersebut.
Ia menyatakan bahwa jika Presidential Club terbentuk, tidak harus dalam bentuk formal, tetapi bisa dalam bentuk konsultasi-konsultasi.
“Menurut saya, tidak harus berbentuk formal, Presidential Club itu bisa berupa konsultasi-konsultasi. Jika bisa diformalkan itu bagus, tetapi jika tidak, bisa dilakukan dalam bentuk konsultasi antara presiden dan mantan presiden secara pribadi secara informal,” ujar Wapres.
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto, Dahnil Azhar Simanjuntak mengungkapkan rencana Prabowo untuk membentuk Presidential Club yang terdiri dari para mantan presiden RI yang masih hidup saat ini.
Pembentukan klub tersebut, menurut Dahnil, bertujuan agar para mantan presiden bisa tetap bertemu secara rutin dan berdiskusi mengenai masalah-masalah strategis dalam negeri.
Dahnil juga menyatakan bahwa Prabowo berharap para pemimpin di Indonesia dapat bersatu dan berpikir serta bekerja untuk kepentingan rakyat, tanpa memandang perbedaan pandangan atau sikap politik mereka.
Dia yakin bahwa suatu saat nanti, Prabowo pasti akan bertemu dengan Presiden ke-7 RI Jokowi, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: Presiden ingin pertemuan Presidential Club digelar dua hari sekali
Baca juga: Pengamat: “Presidential Club” jembatani perbedaan Presiden terdahulu
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024
