Jakarta (ANTARA) – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan bahwa satu dari dua prajurit TNI yang tersambar petir di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, telah meninggal dunia. Dua prajurit TNI tersebut sempat dirawat di RS TNI Angkatan Darat Tingkat II Moh. Ridwan Meureksa, Jakarta Timur, dan salah satunya telah meninggal dunia.
“Yang terkena petir dua orang atas nama Prada Ardiansyah, dan KLS (Kelasi Satu Perbekalan) Dani. Prada Ardiansyah meninggal dunia,” kata Kapuspen TNI saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Prajurit TNI yang meninggal dunia adalah prajurit TNI Angkatan Darat berpangkat prajurit dua (prada) atas nama Ardiayansyah, sementara prajurit lainnya yang luka-luka dan dirawat adalah prajurit TNI Angkatan Laut berpangkat kelasi satu (KLS) perbekalan (Bek) atas nama Dani Sidiq.
Ardiansyah berdinas di Markas Komando Akademi TNI, sementara Dani berdinas di Dinas Administrasi Personel TNI Angkatan Laut (Disminpersal) Mabes TNI AL Cilangkap.
Insiden tersebut terjadi pada Rabu pukul 15.20 WIB ketika beberapa orang mendengar bunyi petir, kemudian pada 15.22 WIB, melihat orang-orang membantu korban. Ada dua korban yang ditemukan jatuh,” kata Kapuspen menjelaskan insiden prajurit yang tersambar petir.
Dia menjelaskan bahwa dua prajurit yang tersambar petir tersebut tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Setelah keduanya ditemukan tersambar, prajurit TNI AL yang luka-luka mendapat pertolongan pertama di Satuan Kesehatan (Satkes) Mabes TNI AL, sementara korban lainnya dirawat di Satkes Mabes TNI.
“Pukul 16.00 WIB, korban tersambar petir (prajurit) TNI AL dievakuasi oleh tim Satkes ke RS Ridwan Meuraksa, Jakarta Timur. Berselang 5 menit, korban dari TNI AD dievakuasi juga ke rumah sakit yang sama,” kata Kapuspen TNI.
Penulis: Genta Tenri Mawangi
Editor: Hisar Sitanggang
Hak cipta © ANTARA 2024
