Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas belajar tentang penggunaan teknologi, termasuk pengembangan sistem pengenalan wajah untuk mencegah kecurangan dalam ujian daring seleksi calon Aparatur Sipil Negara (CASN). Hal tersebut dilakukan Anas saat mengunjungi Telkom University di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada hari Senin.
Anas menyatakan bahwa teknologi seperti ini terus dimaksimalkan, terutama dalam seleksi CASN, untuk mengurangi kemungkinan kecurangan selama seleksi. Meskipun begitu, Anas menegaskan bahwa tidak perlu membangun aplikasi baru, aplikasi yang sudah ada dapat dikembangkan dengan teknologi yang diterapkan oleh Telkom University.
Pengawasan ujian menggunakan sistem pengenalan wajah disebut proctoring. Tujuan utama dari setiap proses penilaian adalah untuk mencegah orang lain menggantikan peserta ujian dan mencegah kecurangan. Ada beberapa jenis sistem proctoring online, seperti real-time proctoring, recorded proctoring, dan controlled proctoring.
Teknologi ini tidak hanya dapat digunakan dalam seleksi, namun juga dalam pelatihan dan asesmen yang dilakukan oleh lembaga seperti Lembaga Administrasi Negara (LAN). Diperlukan pengawasan yang inovatif agar tercipta proses yang bebas dari kecurangan.
Selama kunjungan ke Telkom University, Menteri Anas didampingi oleh beberapa pejabat dari Kementerian PANRB dan diterima oleh Wakil Rektor III Bidang Admisi, Kemahasiswaan, dan Alumni Telkom University.