Tidak sedikit mobil maupun sepeda motor sering ikut dalam rombongan dan mengikuti mobil ambulans terutama saat kondisi jalan macet.
Ya, beberapa kendaraan memanfaatkan mobil ambulans agar posisinya tepat di belakang, kemudian mengikutinya agar jalan menjadi lebih terbuka dan lancar.
Mereka sering berada di belakang mobil bersirine tersebut, dengan alasan agar terlihat sebagai bagian dari keluarga korban, sehingga perjalanan menjadi lebih cepat.
Namun, apakah boleh mengikuti mobil ambulans yang biasanya bergerak cepat karena ada tugas penting menjemput atau mengantar pasien?
Menanggapi hal ini, Pemerhati Transportasi dan Hukum, Budiyanto menegaskan bahwa mengikuti kendaraan seperti ambulans tidak diizinkan.
“Karena melanggar Undang-Undang dan berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas karena mengemudikan kendaraan bermotor dengan melanggar aturan lalu lintas dan melebihi batas kecepatan maksimal,” ungkap Budiyanto kepada Autofun melalui pesan tertulis.
Budi juga menyebutkan bahwa kendaraan yang mengikuti ambulans dari belakang dapat dikenakan sanksi karena melanggar aturan lalu lintas, dan karena mengemudi melebihi batas kecepatan maksimal, yang dapat menyebabkan kecelakaan beruntun.
Dengan demikian, mereka yang mengikuti ambulans dari belakang dapat dikenai beberapa sanksi, antara lain:
1. Pelanggaran tentang ketentuan gerakan lalu lintas, dengan ancaman pidana kurungan atau denda.
2. Pelanggaran mengemudikan kendaraan melebihi batas kecepatan maksimal, dengan ancaman pidana kurungan atau denda.
3. Pelanggaran tentang penggunaan hak prioritas, dengan ancaman pidana kurungan atau denda.
Jika terjadi kecelakaan, UU No 22 tahun 2009 akan berlaku dengan sanksi sesuai dengan pasal yang ada.
Jadi, bagi Anda yang sering mengikuti ambulans karena bukan menjadi prioritas, sebaiknya tidak melakukannya lagi untuk menghindari sanksi yang mungkin akan diterima.
