376 WNI berada di Iran, sebagian besar di antara mereka adalah pelajar/mahasiswa di Kota Qom.
Pakar hubungan internasional dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat Virtuous Setyaka mengatakan serangan Iran terhadap Israel berkaitan dengan kedaulatan negara. “Ketika Iran melakukan balasan, sebagai negara yang berdaulat, hal itu wajar saja,” kata Virtuous Setyaka di Padang, Senin.
Serangan puluhan rudal balistik dan ratusan drone yang dilancarkan Iran, kata dia, merupakan respons langsung negara itu terhadap ulah Israel yang terlebih dahulu menyerang Kedutaan Besar Iran di Damaskus beberapa waktu lalu. “Israel menyerang Kedutaan Besar Iran, dan itu bisa dianggap sebagai pelecehan atau penghinaan terhadap kedaulatan sebuah negara,” jelasnya.
Menurut akademikus dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unand itu, ketegangan yang terjadi di Timur Tengah tidak lepas dari konflik yang terjadi di Palestina. Oleh sebab itu, apabila konflik antara Hamas dan Zionis Israel tidak segera dihentikan, berpeluang menimbulkan eskalasi konflik yang jauh lebih besar. “Jadi, kalau tidak segera dihentikan, eskalasinya akan meluas di tingkat kawasan Timur Tengah,” ujarnya.
Bahkan, lebih buruk lagi konflik tersebut bisa saja menyeret atau mengakibatkan negara-negara di luar Timur Tengah ikut terlibat langsung dalam peperangan.
Kementerian Luar Negeri bersama Kedutaan Besar RI di Teheran dan perwakilan RI di Timur Tengah terus memantau kondisi warga negara Indonesia (WNI) di tengah konflik yang memanas antara Iran dan Israel. Menurut KBRI Teheran, sebanyak 376 WNI berada di Iran, sebagian besar di antara mereka adalah pelajar/mahasiswa di Kota Qom.