Monday, November 11, 2024
HomeKriminalKorlantas Polri Menyiapkan Penanganan Arus Balik Lebaran Tahun 2024

Korlantas Polri Menyiapkan Penanganan Arus Balik Lebaran Tahun 2024

Jakarta (ANTARA) – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Aan Suhanan mengatakan pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah penanganan arus balik Hari Raya Idul Fitri 1445H/2024 dengan menerapkan rekayasa lalu lintas di jalan tol dan jalan arteri.

“Ikhtisar lalu lintas yang akan kami lakukan saat arus balik,” kata Aan di KM 72 Tol Jakarta-Cikampek, Kamis.

Jenderal polisi dua bintang itu menjelaskan bahwa penerapan rekayasa lalu lintas arus balik ini sesuai dengan jadwal yang tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB). Arus balik akan diberlakukan mulai tanggal 12 hingga 14 April.

“Kami akan menerapkan sistem satu arah dari KM 414 di Kalikangkung hingga KM 72 di Jakarta-Cikampek,” katanya.

Korlantas Polri akan kembali menerapkan sistem contraflow dari KM 72 Tol Cipali hingga KM 47 Tol Jakarta-Cikampek.

“Setelah sistem satu arah, kami akan menerapkan contraflow hingga KM 47,” kata Aan.

Mantan Direktur Lalu Lintas Korlantas Polri itu menjelaskan bahwa keputusan untuk tetap menerapkan contraflow saat arus balik didasarkan pada evaluasi setelah terjadinya kecelakaan di KM 58 saat sistem contraflow diterapkan, yang menyebabkan 12 orang meninggal.

Dia menjelaskan bahwa saat volume kendaraan melebihi kapasitas jalan (over load) atau visiratio (kapasitas jalan dibandingkan jumlah kendaraan) mencapai lebih dari 0,8 persen atau mendekati 1 persen, perlu dilakukan upaya penambahan kapasitas jalan.

“Secara umum, di negara manapun, penambahan kapasitas jalan dapat dilakukan dengan menggunakan contraflow,” jelasnya.

Berdasarkan prediksi Jasamarga, visiratio di KM 66 mencapai 0,96 persen bahkan mencapai 1,16 persen jika tidak dilakukan rekayasa lalu lintas.

“Di KM 66, pertemuan antara jalur Trans Jawa dari arah timur dan jalur Cipularangan dari arah Bandung. Jadi visiratio di pertemuan tersebut mencapai 1,16 persen,” kata Aan.

Meskipun telah dilakukan rekayasa lalu lintas, visiratio di titik tersebut tetap sebesar 0,96 persen. Ini menandakan bahwa arus lalu lintas akan padat dan sulit jika tidak ada rekayasa lalu lintas.

“Namun ini akan kami atasi. Semoga dengan pembatasan yang akan dilakukan, visiratio dapat berkurang lagi menjadi lebih ideal,” katanya.

Aan menekankan bahwa penerapan contraflow saat arus balik akan dilakukan berdasarkan evaluasi yang diberikan oleh para pemangku kepentingan terkait, termasuk para ahli.

Evaluasi tersebut melibatkan penggunaan safety car, penambahan rambu dan pembatas jalan dengan jarak yang semula 30 meter menjadi 10 meter, serta penyelenggaraan petugas di setiap median jalan, baik dari Jasamarga maupun Korlantas Polri.

Selain contraflow, pembatasan operasional angkutan barang juga akan diberlakukan hingga tanggal 16 April mendatang.

“Itu adalah beberapa langkah yang kami lakukan, serta untuk kendaraan penyelamat, derek, ambulans, dan pemadam kebakaran, akan ditempatkan di sepanjang jalur contraflow, sehingga penanganan gangguan dan kecelakaan di jalur contraflow akan lebih cepat,” kata Aan.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024

Source link

RELATED ARTICLES

Berita populer