Sunday, October 27, 2024
HomeBeritaRaja Jawa Menjadi Perhatian Global, Saiful Mujani: Demokrasi Tidak Kuno, Masyarakat Masih...

Raja Jawa Menjadi Perhatian Global, Saiful Mujani: Demokrasi Tidak Kuno, Masyarakat Masih Memperhatikan

Saiful Mujani, seorang peneliti dan Guru Besar Politik Indonesia, kembali mengomentari situasi demokrasi di Indonesia.

Ia menyinggung pemberitaan majalah internasional The Economist, yang menyatakan bahwa seorang “raja Jawa” telah membuat demokrasi Indonesia berada dalam keadaan darurat.

“Majalah top dunia, the economist, sampai memberitakan bahwa raja jawa bikin demokrasi Indonesia dalam keadaan darurat,” ujar Saiful dalam keterangannya di aplikasi X @saiful_mujani (1/9/2024).

Saiful menegaskan bahwa anggapan yang menyatakan isu demokrasi tidak penting bagi publik adalah keliru.

“Ada yang bilang isu demokrasi ga penting bagi publik,” cetusnya.

Ia menunjukkan bahwa massa turun ke jalan sebagai respons terhadap ancaman terhadap demokrasi.

“Ngarang! buktinya massa turun ke jalan karena demokrasi terancam,” tukasnya.

Pada akhirnya, kata Saiful, memaksa DPR dan pemerintah untuk tidak melawan keputusan Mahkamah Konstitusi yang dianggap membela demokrasi.

“Massa membuat DPR dan pemerintah urung melawan keputusan mahkamah konstitusi yang membela demokrasi,” Saiful menuturkan.

Saiful menekankan bahwa pandangan yang menganggap demokrasi tidak relevan atau tidak penting adalah usang, dan gerakan massa yang membela demokrasi membuktikan sebaliknya.

“Logika demokrasi ga penting dah usang bos!,” tandasnya.

Diketahui sebelumnya, dalam pernyataan lewat pidatonya, Bahlil meminta seluruh kader partai berlambang pohon beringin untuk tidak main-main dengan ‘Raja Jawa’.

Bahlil bahkan menyebut konsekuensi dari ‘main-main’ dengan ‘Raja Jawa’ bisa membawa celaka.

RELATED ARTICLES

Berita populer