Kamis, 4 April 2024 – 11:21 WIB
Jakarta – Baru-baru ini, Indonesia kembali mencatat prestasi di tingkat internasional. Kali ini, bukan dari sektor pariwisata atau budaya, tetapi dari kekayaan rasa kuliner.
UNESCO baru-baru ini mengakui jamu sebagai salah satu Warisan Tak Benda (WBTB) pada 4 Desember 2023. Pengakuan ini menjadi bukti bahwa budaya dan tradisi Indonesia memiliki nilai tinggi yang patut dipertahankan.
Masakan khas Minang yang kaya rempah, telah diakui oleh UNESCO sebagai makanan terenak di dunia pada tahun 2011. Rendang, dengan daging sapi yang dimasak dalam bumbu rempah selama berjam-jam, memiliki rasa yang lezat dan tekstur yang empuk.
Nasi goreng, hidangan nasi yang digoreng dengan berbagai bumbu dan topping, juga diakui oleh UNESCO sebagai WBTB pada tahun 2011. Nasi goreng merupakan makanan yang mudah ditemukan di seluruh Indonesia dan setiap daerah memiliki resepnya sendiri.
Tempe, makanan fermentasi dari kacang kedelai, diakui oleh UNESCO sebagai WBTB pada tahun 2017. Tempe merupakan sumber protein nabati yang kaya dan murah, serta memiliki banyak manfaat kesehatan.
Lumpia Semarang, hidangan yang berisi rebung, telur, dan ayam, diakui oleh UNESCO sebagai WBTB pada tahun 2021. Lumpia Semarang memiliki rasa gurih dan tekstur renyah.
Jamu, minuman tradisional Indonesia yang terbuat dari berbagai rempah-rempah, diakui oleh UNESCO sebagai WBTB pada tahun 2023. Jamu memiliki banyak manfaat kesehatan.
Pengakuan UNESCO terhadap kuliner Indonesia menunjukkan bahwa kekayaan budaya dan tradisi Indonesia perlu dijaga. Kita harus bangga dengan kuliner Indonesia dan terus mengenalkannya kepada dunia.
