Tesla memilih untuk melanjutkan investasi di Malaysia dengan biaya sebesar USD13,5 juta atau sekitar Rp208,62 miliar. Investasi tersebut ditujukan untuk memperluas jaringan pengisian daya mobil listrik cepat atau supercharger di beberapa lokasi di Malaysia. Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia, Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Aziz, mengonfirmasi informasi ini melalui akun Instagram pribadinya @tzafrul_aziz setelah perwakilan Tesla bertemu dengannya.
Kolaborasi antara Tesla dan Malaysia bertujuan untuk membangun infrastruktur yang mendukung pertumbuhan kendaraan listrik dan mendorong transisi menuju teknologi ramah lingkungan. Selain itu, Tesla juga akan bekerjasama dengan 9 perusahaan lokal Malaysia untuk membangun infrastruktur pengisian daya mobil listrik. Universitas lokal juga akan terlibat dalam transfer ilmu pengetahuan dan pengembangan sumber daya manusia untuk mendukung pengembangan teknologi ramah lingkungan.
Kemitraan dengan Tesla diharapkan dapat menjadikan Malaysia sebagai pusat teknologi ramah lingkungan di kawasan Asia Tenggara. Tesla telah memasang banyak Supercharger di Malaysia, dan dengan investasi ini, jumlahnya kemungkinan akan semakin bertambah. Hal ini juga menepis rumor bahwa Tesla akan membatalkan investasi di Malaysia, Thailand, dan Indonesia.
Di Indonesia, presiden Joko Widodo dan beberapa menteri telah mengunjungi markas Tesla di Amerika Serikat namun belum mendapatkan hasil yang konkret. Meskipun demikian, Tesla tetap menjadikan Malaysia sebagai fokus utama investasinya di Asia Tenggara.
