Pada era 90-an, Suzuki Carry 1.0 sering digunakan sebagai angkot (angkutan kota) di Indonesia. Angkot berbasis Carry 1.0 tidak hanya populer di wilayah Jabodetabek, tetapi juga ditemui di daerah terpencil dan kota-kota besar lainnya untuk melayani trayek jarak dekat. Namun, keberadaan angkot Suzuki Carry 1.0 di Indonesia mulai memudar pada tahun 2010 karena adanya regulasi.
Suzuki Carry 1.0 awalnya hadir dalam dua model, yakni pick up dan sasis. Model sasisnya kemudian dimodifikasi oleh beberapa industri karoseri terkemuka untuk dijadikan sebagai minibus dan angkot. Beberapa pabrikan karoseri yang membuat model angkot Carry 1.0 antara lain Panca Tunggal, Tunggal Jaya, Langgeng, RMK, Delima Jaya, Lingling Putra, Gajah Mada, ASKA, dan lainnya.
Di berbagai daerah di Indonesia, angkot Carry 1.0 umumnya memiliki warna biru muda, biru tua, coklat, kuning, merah, dan hijau sesuai dengan trayek dan koperasi yang mengoperasikannya. Selain di Indonesia, angkot Carry 1.0 juga digunakan sebagai alat transportasi umum di Nepal. Mirip dengan di Indonesia, angkot Carry 1.0 di Nepal juga memiliki warna dan bentuk yang sama.
Suzuki Carry 1.0 memiliki durabilitas tinggi mulai dari mesin hingga kaki-kaki, sehingga banyak digunakan sebagai angkot selama bertahun-tahun di Indonesia dan beberapa negara lainnya. Mesin F10A yang dimiliki Carry 1.0 dikenal tangguh dan mudah dalam perawatan, sama seperti Katana, Forsa, dan Karimun Kotak. Mesin ini menggunakan karburator dengan kapasitas 970 cc 4-silinder 8 katup SOHC yang mampu menghasilkan tenaga hingga 44 Hp pada 5.300 rpm dengan torsi maksimum 75 Nm pada 3.200 rpm.
Suzuki Carry 1.0 hanya menggunakan transmisi manual 5-percepatan yang kemudian diteruskan ke roda belakang. Dengan konsumsi BBM yang irit, Carry 1.0 dapat menempuh jarak hingga 12 km/liter dalam kota dan 15 km/liter di luar kota. Selain itu, perawatan mobil ini mudah karena sistem kelistrikannya masih konvensional dengan struktur yang sederhana. Spare part untuk Carry 1.0 juga mudah dijumpai di pasaran mulai dari suku cadang asli hingga KW 3.