Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan bahwa dirinya bukanlah tipe Wakil Presiden yang mencolok dalam bekerja, tetapi lebih fokus pada harmonisasi dengan gaya kerja Presiden Joko Widodo.
Ini disampaikan oleh Wakil Presiden Ma’ruf saat acara buka puasa bersama wartawan Istana Wakil Presiden di kediaman resmi Wapres di Jakarta pada hari Senin.
“Saya merasa banyak yang mengatakan bahwa saya tidak terlalu aktif dalam peran saya sebagai Wakil Presiden. Saya memang bukan tipe seperti itu,” kata Wapres Ma’ruf di Jakarta.
Dia menjelaskan bahwa saat baru dilantik sebagai Wakil Presiden, wartawan di Singapura bertanya bagaimana cara kerjanya mendampingi Presiden Jokowi.
“Saya mengibaratkan cara kerja saya seperti bermain bulu tangkis ganda. Saya suka bermain bulu tangkis, jadi saya tahu bagaimana bermain dengan baik. Saya selalu menjaga harmoni dengan pasangan, sama seperti dalam bermain bulu tangkis,” jelasnya.
Konsep kerja harmonis seperti bermain bulu tangkis ganda diterapkan oleh Ma’ruf saat membantu Presiden Joko Widodo di Kabinet Indonesia Maju.
Tujuan utama Presiden dan Wakil Presiden, kata Ma’ruf, adalah untuk mensejahterakan masyarakat. Jika ada kekurangan yang dinilai tidak memenuhi aspirasi publik, masyarakat dapat menyampaikannya melalui media untuk kemudian dibahas bersama.
Sebagai seorang tokoh agama, Ma’ruf selalu berupaya mengikuti jejak para nabi dalam melakukan perbaikan yang sesuai dengan kemampuan.
“Pergantian pemerintahan adalah keniscayaan dan estafet kepemimpinan adalah bagian dari pola berbangsa dan bernegara,” tambahnya.
Dengan demikian, dalam mencari pemimpin yang terbaik, perbedaan pendapat pasti akan terjadi. Namun pemimpin harus memilih cara terbaik demi menciptakan alternatif yang terbaik pula.
