FAJAR.CO.ID, JAKARTA—Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) disebut akan bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran. Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan untuk mengambil alih PKB.
Hal itu diungkapkan Pegiat media sosial Rinny Budoyo. Dia menyebut Muhaimin Iskandar alias Cak Imin akan dipaksa gabung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Pasalnya Jokowi memerlukan PKB untuk mendapat sekitar 33 persen suara di parlemen setelah menggandeng Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN), sehingga Cak Imin perlu segera disingkirkan menggunakan kasus dugaan korupsi ‘kardus durian’ yang terjadi pada 2014 silam.
“Buat mewujudkan kekuatan menguasai sepertiga dari parlemen itu, Pak Jokowi perlu segera mengakuisisi PKB melalui proksi-proksinya, dan kabarnya nih, ini kabar yang mulai santer terdengar ya Cak Imin memang akan segera disingkirkan menggunakan kasus hukum yang selama ini menyandernya di KPK,” ungkap Rinny Budoyo.
“Bisa jadi Cak Imin akan dijebloskan ke penjara untuk kasus hukum yang terjadi belasan tahun silam, nah gimana sadis kan, sangat amat sadis kan cara main dan intrik politik di tingkat paling atas ini,” imbuhnya, dikutip dari YouTube 2045 TV, Sabtu (9/3).
Untuk diketahui, pada pemilu legislatif (Pileg), PKB berada di posisi keempat dengan suara sebesar 8,8 juta atau 11,54 persen berdasarkan 65,87 persen data yang masuk dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sementara sebelumnya, Direktur Pileg DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan tabulasi suara internal partainya menunjukkan PKB akan mendapatkan kenaikan jumlah suara sehingga bakal terjadi penambahan 23 kursi DPR RI.