Beberapa waktu lalu, sebelum Timnas Indonesia menghadapi Irak dan Filipina di putaran kedua babak Kualifikasi Piala Dunia 2026, banyak pihak yang menganggap bahwa PSSI mematok harga terlalu tinggi untuk harga tiket Timnas Indonesia. Kategori Premium West dan East dijual Rp1.250.000, Garuda West dan East Rp850.000, Garuda North dan South Rp550.000, dan Upper Garuda Rp250.000. Harga ini naik dua kali lipat bahkan lebih ketimbang harga tiket partai kandang terakhir Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 saat menjamu Timnas Vietnam di SUGBK pada 21 Maret 2024. Namun, tidak sedikit juga suporter yang tetap mendukung dan setuju dengan keputusan PSSI tersebut. Alasannya adalah kualitas permainan Timnas Indonesia yang semakin meningkat butuh pemasukan yang tidak sedikit juga. Salah satu pihak yang keberatan dengan kenaikan harga tiket tersebut adalah ketua Ultras Garuda Bogor, Ambon (sapaan akrab). Ambon memaparkan harga tiket terbilang mahal, sedangkan mereka disini berada untuk mendukung timnas. harga tiket yang harus dibayarkan satu orang anggota UG Bogor adalah 500.000, sesuai dengan harga normal bangku tribun selatan. “Menurut saya PSSI terlalu menggembor-gemborkan soal uang, ini kan kita sebagai suporter ingin mendukung,” ujarnya. “Dengan harga segini, yang harusnya gua bisa berangkat 500 orang, sekarang berkurang dengan harga tiket segini.” Meski harga tiket terbilang mahal, namun Ambon bersama anggota UG Bogor lainnya tetap setia mendukung timnas Indonesia dari tribun selatan. Di sisi lain ia mengharapkan harga tiket bisa lebih murah untuk kedepannya. Keluhan itu terbilang wajar dengan loyalitas yang sudah mereka berikan untuk timnas Indonesia.