Sunday, October 27, 2024
HomeKriminalPengembangan KI merupakan motor pertumbuhan ekonomi, kata Menkumham

Pengembangan KI merupakan motor pertumbuhan ekonomi, kata Menkumham

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly menyatakan bahwa pengembangan Kekayaan Intelektual (KI) dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa.

Dalam acara Forum Indikasi Geografis Nasional, Temu Bisnis, dan Apresiasi Insan Kekayaan Intelektual 2024 yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu, ia mengatakan bahwa berbagai kajian dan pengalaman internasional telah mengkonfirmasi hubungan antara pembangunan ekosistem KI dengan pertumbuhan ekonomi, khususnya melalui ekonomi kreatif.

“Ekonomi kreatif adalah hasil dari pemanfaatan kekayaan intelektual, yang dalam beberapa tahun terakhir telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pada tahun 2022, ekonomi kreatif menyumbang sebesar 7,6 persen atau sekitar Rp1,280 triliun,” kata Yasonna.

Menyikapi hal tersebut, Kemenkumham melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) menyatakan komitmennya untuk mengembangkan ekosistem KI agar sejalan dengan visi Indonesia menuju Indonesia emas pada tahun 2045.

Namun, Yasonna menekankan bahwa saat ini pengembangan ekosistem Kekayaan Intelektual masih dalam tahap awal. Oleh karena itu, ia mengajak semua pemangku kepentingan yang hadir dalam acara tersebut untuk bekerja sama dan berkolaborasi dalam menciptakan ekosistem KI yang mendukung.

“Ekosistem KI merupakan siklus yang melibatkan sinergi dan kolaborasi antara pemangku kepentingan dalam tiga elemen utama, yaitu kreasi, proteksi, dan utilisasi,” ujarnya.

Dalam konteks tersebut, DJKI telah membentuk National Intellectual Property Academy (NIPA) atau Indonesia IP Academy pada 7 Juli 2023, dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan kapasitas para pemangku kepentingan serta menyediakan informasi terkait pemanfaatan KI.

Yasonna juga menyoroti peran Indikasi Geografis (IG) dalam mendukung potensi KI di Indonesia. Setiap tahun, DJKI menetapkan tema tematik KI, dengan tema tahun ini sebagai Tahun Indikasi Geografis.

IG dianggap memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi wilayah dan dapat meningkatkan pendapatan produsen produk daerah serta membuka peluang ekspor yang lebih luas.

“Kami berharap tahun 2024 ini menjadi momentum bagi semua pemangku kepentingan, baik dari pemerintah daerah maupun Masyarakat Peduli Indikasi Geografis (MPIG), untuk lebih semangat dalam pendaftaran potensi IG, mempromosikan, dan memberdayakan produk-produk IG,” kata Yasonna.

Dalam acara Forum Indikasi Geografis Nasional, Temu Bisnis, dan Apresiasi Insan Kekayaan Intelektual 2024 juga dihadiri oleh Dewan Pengarah BRIN Bambang Kesowo, Wakil Kepala BRIN Laksamana Madya Amarulla Octavian, dan Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam.

Source link

RELATED ARTICLES

Berita populer