Sunday, October 27, 2024
HomeKesehatanPenemuan Unik di Candi Parit Duku, Target Pemugaran Rampung pada Bulan September

Penemuan Unik di Candi Parit Duku, Target Pemugaran Rampung pada Bulan September

Rabu, 31 Juli 2024 – 08:52 WIB

Jambi, VIVA – Renovasi di Candi Parit Duku yang terletak di Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi diperkirakan selesai pada bulan September 2024. Masuk bulan Juli, progres renovasi Candi ini sendiri sudah mencapai sekitar 70 persen.

Baca Juga :

Segera Rampung, Renovasi Candi Koto Mahligai Tetap Memperhatikan Konservasi Alam

“Progres total mungkin 70an hampir 80 persen. Mayoritas 16 bangunan yang sedang direnovasi, sekitar 5 belum selesai,” kata Koordinator Candi Parit Duku, Mubarak Andi Pampang saat ditemui di lokasi, Selasa 30 Juli 2024.

Renovasi juga telah menghasilkan temuan-temuan baru. Dari temuan-temuan terbaru di Candi Parit ini diketahui cukup unik dibandingkan dengan candi lain. Yuk lanjutkan membaca artikel selengkapnya berikut ini.

Baca Juga :

Rekomendasi Liburan, Tsz Shan Monastery Indah dan Penuh Makna

Disebutkan oleh Mubarak bahwa di dalam area yang berukuran sekitar 60×60 meter terdapat 23 bangunan di Candi Parit Duku. Hal ini cukup besar jika dibandingkan dengan tempat lain yang hanya memiliki 3 bangunan.

“Dalam area seluas 60×60 meter di dalam parit ini terdapat 23 bangunan, yang berbeda dengan Candi di Koto Mahligai yang meskipun lebih luas tapi hanya memiliki 3 bangunan, di sini sangat banyak 23 bangunan. Di Kedaton hanya beberapa bangunan, tidak lebih dari 10, dengan luas lokasi yang lebih besar dari ini. Itulah keunikan dari Candi Parit Duku,” lanjutnya.

Baca Juga :

Viral Agama Asli Denise Chariesta Terbongkar, Bikin Netizen Heboh: Ternyata Bukan Kristen

Selanjutnya, Mubarak menjelaskan bahwa 23 bangunan yang ditemukan dulunya digunakan sebagai rumah peribadatan atau kompleks makam oleh komunitas umat Buddha.

Mengingat banyaknya stupa yang ditemukan dan kebiasaan komunitas umat Buddha pada masa lampau yang sering menggunakan stupa untuk menyimpan reliks atau benda khusus leluhur atau abu dari guru-guru yang dihormati.

“Saat ini kita masih menganggap kompleks ini sebagai stupa, yaitu tempat yang dalam komunitas Buddha disebut sebagai rumah peribadatan, kompleks makam, tempat untuk menyimpan reliks leluhur atau abu jasad leluhur. Kebiasaan masyarakat Buddha pada masa lalu menyimpan benda-benda berharga pada tempat khusus seperti stupa,” ungkapnya.

Selain itu, keunikan lain dari Candi Parit ini adalah temuan ragam hias yang baru ditemukan yang jarang atau tidak umum di KCBN Muarajambi lainnya.

Contohnya adalah ragam hias suluran-suluran yang ditemukan di beberapa tempat. 

“Di lokasi ini kita baru menemukan ragam hias suluran. Meskipun kita menemukan hal serupa di tempat lain, namun tidak sebanyak ini,” kata Mubarak.

Di samping itu, keunikan lain yang ditemukan di tempat ini adalah ornamen-ornamen seperti figur-figur yang menyerupai singa, dan bentuk-bentuk yang menyerupai naga. 

“Kemudian patung Buddha yang terbuat dari tanah liat kecil kita juga temukan di sini. Hal tersebut belum ditemukan di tempat lain,” tambahnya.

Halaman Selanjutnya

“Saat ini kita masih menganggap kompleks ini sebagai stupa, yaitu tempat yang dalam komunitas Buddha disebut sebagai rumah peribadatan, kompleks makam, tempat untuk menyimpan reliks leluhur atau abu jasad leluhur. Kebiasaan masyarakat Buddha pada masa lalu menyimpan benda-benda berharga pada tempat khusus seperti stupa,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya

Source link

RELATED ARTICLES

Berita populer