FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat Media Sosial (Medsos) Ary Prasetyo mengomentari izin tambang yang diberikan Presiden Jokowi kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Ary menyatakan bahwa belakangan ini mulai muncul kekecewaan dari Nahdliyyin karena PBNU menerima konsesi tambang tersebut.
“Izin Tambang untuk PBNU, Nahdliyyin Kecewa,” kata Ary dalam keterangannya di aplikasi X @Aryprasetyo85 (10/6/2024).
Pegiat NU Kalimantan Timur juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan PBNU yang menerima tawaran konsesi tambang dari pemerintahan Presiden Jokowi.
Mereka merasa bahwa langkah PBNU ini tidak sejalan dengan ajaran Gus Dur yang selama ini menegaskan pentingnya menjaga jarak antara NU dan kekuasaan.
Meskipun Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, sebelumnya selalu mengedepankan nilai-nilai Gus Dur.
Pegiat NU Kalimantan Timur, Asman Azis, juga menyuarakan kekhawatirannya terhadap dampak negatif dari aktivitas pertambangan, termasuk potensi kerusuhan oleh aparat dan kelompok ormas.
Dia menjelaskan bahwa aktivitas pertambangan dapat menimbulkan masalah lingkungan seperti sedimentasi sungai, banjir, pengeringan sumur, hilangnya air bersih, dan emisi gas rumah kaca yang meningkat.
