Sejumlah pejabat lembaga dunia hingga duta besar terkesan dengan keanekaragaman jenis bibit di pusat persemaian skala besar Mentawir yang berlokasi di Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Direktur Regional Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Carolyn Turk mengaku mendapatkan pengalaman menarik saat berkunjung ke Persemaian Mentawir dan menilai sebuah inisiatif yang luar biasa dari pemerintah Indonesia.
“Inisiatif itu luar biasa, dan saya sangat senang terutama atas fokus dalam memperkenalkan keberagaman dan semua jenis pohon yang digunakan dalam reforestasi, tidak hanya menggunakan pohon eukaliptus, tapi juga semua jenis pohon yang berbeda-beda. Luar biasa,” kata Carolyn, seperti dalam keterangan resmi dari Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta, Selasa.
Para pimpinan lembaga dunia dan duta besar ini mendapat kesan positif setelah Presiden Joko Widodo mengajak mereka untuk melakukan peninjauan di persemaian Mentawir.
Presiden Jokowi menjelaskan kepada para duta besar dan pimpinan lembaga dunia tentang beragam jenis bibit tanaman yang ada di Persemaian Mentawir setelah meresmikan pusat persemaian skala besar itu.
Kepala Kerja Sama Pembangunan di Kedutaan Besar Kanada di Indonesia, Kevin Tokar, mengungkapkan kekagumannya atas upaya pemerintah Indonesia dalam menggalakkan reboisasi dengan pendekatan berbasis keanekaragaman pohon.
Wakil Kepala Misi Kedutaan Besar Norwegia di Jakarta, Kristian Netland, juga menilai Persemaian Mentawir sebagai inisiatif luar biasa untuk melakukan reforestasi di Indonesia.
Persemaian Mentawir menjadi contoh nyata kerja sama antarnegara dan dukungan internasional dalam upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Semangat positif dari para duta besar diharapkan dapat memberikan dorongan bagi upaya reboisasi di Indonesia. Persemaian Mentawir telah memproduksi sekitar 8 juta bibit dan 4,9 juta bibit di antaranya telah didistribusikan. Kapasitas produksi di persemaian Mentawir mencapai 15 juta bibit per tahun.
Jenis bibit yang diproduksi di persemaian skala besar ini antara lain jenis tanaman kayu-kayuan endemik, tanaman hasil hutan bukan kayu (HHBK), tanaman estetika dan tanaman pakan satwa.
Pusat persemaian Mentawir didirikan untuk memenuhi penyediaan bibit berkualitas untuk program rehabilitasi hutan dan lahan dengan dampak nyata secara ekologis, ekonomis, dan sosial.
