Palangka Raya (ANTARA) – Polresta Palangka Raya, Kalimantan Tengah menegaskan bahwa praktik pungutan liar (pungli) merupakan musuh bersama, karena hal tersebut sangat meresahkan masyarakat.
Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Budi Santosa di Palangka Raya, Minggu, mengatakan bahwa pihaknya selalu bekerja keras secara maksimal dalam mengurangi potensi pungli di wilayah hukum Polresta setempat.
“Hampir setiap hari personel kami yang berada di Polsek di wilayah hukum Polresta Palangka Raya, gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait bahaya pungli baik di perkotaan maupun di tingkat kelurahan yang jauh dari kota,” kata Budi Santosa.
Perwira Polri berpangkat melati tiga itu juga menegaskan bahwa sampai saat ini tidak ada laporan masyarakat yang melakukan pungli di daerah setempat. Meski tidak ada laporan dan ditemukan sementara ini, pihaknya akan terus mensosialisasikan kepada seluruh warga agar tidak melakukan perbuatan pungli yang bisa menyengsarakan masyarakat Kota Palangka Raya.
“Sosialisasi yang sering kami laksanakan ke masyarakat bertujuan untuk memperkecil adanya potensi pungli yang ada di setiap wilayah,” ucapnya.
Sebelumnya, Kapolsek Rakumpit Ipda Joko Susilo mengatakan bahwa personelnya yang berada wilayah hukumnya juga rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang berada di kecamatan Rakumpit terkait pungli. Beruntungnya selama dilaksanakan kegiatan sosialisasi tersebut, masyarakat setempat sangat senang dan mengatakan perbuatan pungli meresahkan mereka apabila tersebut terjadi.
“Salah satu cara kami dalam memberikan edukasi kepada kalangan masyarakat, yakni dengan menyampaikan sosialisasi terkait Perpres nomor 87 tahun 2016 tentang Satgas Saber Pungli,” beber Joko Susilo.
Sebelum mengakhiri perbincangannya, ia mengingatkan bahwa praktik pungli adalah musuh bersama kalau tidak ditindak tegas akan meresahkan masyarakat.
“Untuk itu mari rapatkan barisan dalam memerangi pungli di segala bidang pelayanan masyarakat,” demikian Joko Susilo.
