Saturday, October 5, 2024
HomePolitikPeran Indonesia dalam Mewujudkan Perdamaian Global

Peran Indonesia dalam Mewujudkan Perdamaian Global

Jakarta (ANTARA) – Situasi geopolitik global semakin kompleks. Eskalasi konflik dan perang secara kualitatif terus meningkat, dengan kompleksitas yang seolah sulit diurai. Politik domestik dan rivalitas geopolitik dunia sudah mencapai tahap mengancam peradaban, seperti yang terjadi di Gaza saat ini.

Sejarah menunjukkan bahwa ketika rivalitas geopolitik terlibat dalam sebuah konflik, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan konflik menjadi semakin lama, bahkan konflik bisa terus berlanjut seperti perang Rusia dan Ukraina.

Berdasarkan pengalaman, konflik hanya bisa diselesaikan jika pihak yang bersengketa memiliki niat untuk berdamai. Namun, kadang sulit untuk meyakinkan pihak-pihak yang berkonflik untuk meninggalkan pendekatan zero-sum game.

Untuk itu diperlukan upaya khusus untuk mendekati dan meyakinkan pihak-pihak yang sedang bertikai bahwa selalu ada pendekatan lain di mana semua pihak bisa mendapatkan hasil optimal (win-win solution).

Ada persepsi keliru bahwa berdamai dengan pihak lain sering diartikan sebagai kekalahan. Ini menjadi tantangan bagi negara-negara mediator, termasuk Indonesia, untuk meyakinkan pihak-pihak yang berkonflik bahwa menciptakan perdamaian bukan berarti kalah, namun lebih mementingkan keadilan daripada kekerasan, serta mengutamakan persaudaraan daripada permusuhan.

Dalam konteks regional, Indonesia telah memiliki sejarah panjang sebagai mediator perdamaian dan dekolonisasi, seperti saat menjadi inisiator Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955. Indonesia juga aktif dalam kontingen perdamaian PBB di Gurun Sinai.

Dalam kasus Palestina, Indonesia selalu berada di barisan depan dalam membela keadilan dan kemanusiaan bagi rakyat Palestina. Indonesia juga giat dalam merangkul bantuan kemanusiaan dan mendorong lebih banyak negara untuk mengakui Palestina.

Dukungan terhadap Negara Palestina adalah wujud nyata mendukung solusi dua negara dan perdamaian. Indonesia memiliki kebijakan politik luar negeri bebas aktif dan tidak terikat pada kekuatan besar manapun, serta mandat konstitusi untuk aktif dalam menciptakan perdamaian dunia.

Indonesia memiliki kapasitas dan argumen kuat untuk berperan dalam penyelesaian konflik, tidak hanya melalui mediasi namun juga peace building. Stabilitas regional di ASEAN bisa dijadikan contoh, mengingat posisi Indonesia sebagai poros ASEAN untuk menjaga kedamaian, stabilitas, dan dinamika di kawasan.

Dialog terbuka menjadi kunci keberhasilan ASEAN dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan. ASEAN juga menjalin hubungan baik dengan mitra di Asia Timur, terutama China, melalui dialog.

Di tengah ketidakpastian global, pencapaian ASEAN dalam menjaga perdamaian antarnegara di Asia Tenggara sejak berdiri pada tahun 1966 adalah sukses besar. Situasi damai dan stabil ini mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan.

ASEAN dan China tumbuh bersama dalam beberapa tahun terakhir, dengan China menjadi mitra dagang terbesar ASEAN. Kerjasama ini telah membawa kemakmuran bagi 2 miliar penduduk ASEAN dan China.

Indonesia dapat berperan dalam upaya menghindari konflik di kawasan, dan lebih baik lagi mendorong solusi damai jangka panjang. Kesepakatan antara ASEAN dan China dalam mendorong perdamaian, stabilitas, dan pertumbuhan menjadi prasyarat penting bagi kesejahteraan dunia.

Di tengah situasi global yang tidak menentu, Indonesia dapat berkontribusi dalam mencari solusi damai di tingkat global, dengan mengambil contoh dari keberhasilan ASEAN dalam menjaga stabilitas di Asia Tenggara.

Source link

RELATED ARTICLES

Berita populer